CAIR CAIR CAIR! ALUMNI PRAKERJA DAPAT BANTUAN LAGI
Para alumni peserta program Prakerja akan mendapatkan fasilitas tambahan. Fasilitas ini di luar insentif dari program Prakerja yang mencapai Rp 3,55 juta.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Fasilitas yang akan diberikan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para alumnus Kartu Prakerja yang membuka usaha atau berwirausaha
"Para wirausaha yang difasilitasi mendapatkan modal usaha dan ini akan dilanjutkan dengan KUR mikro dan juga KUR reguler. Jadi terus bisa dimonitor," kata Airlangga di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Jumat (19/3/2021).
KUR merupakan kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur individu, badan usaha dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
Bunga KUR disubsidi pemerintah sehingga lebih murah dari bunga kredit UMKM yang ditawarkan bank pada umumnya. Tahun ini suku bunga KUR sebesar 6% per tahun.
Berdasarkan informasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja terdapat kurang lebih 19,5 ribu alumni yang menyatakan diri sebagai wirausaha. Hal ini menunjukkan bahwa program Kartu Prakerja juga mampu menciptakan wirausaha baru.
Statistik Manajemen Kartu Prakerja menunjukkan bahwa 35% penerima Kartu Prakerja yang dulunya tidak bekerja, kemudian menjadi bekerja dimana 17% menjadi wirausaha.
Adapun berdasarkan data survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020 lalu, program Kartu Prakerja berhasil menjalankan misi ganda sebagai semi bantuan sosial sebanyak 88,9%.
Airlangga berharap dengan adanya pemberdayaan alumni Program Kartu Prakerja diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk membantu pertumbuhan wirausaha nasional sehingga dapat mencapai target yang dicanangkan dalam RPJMN tahun 2020-2024 yaitu (1) rasio kewirausahaan nasional sebesar 3,9%; dan (2) pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4% pada tahun 2024.
Pada tahun ini, pemerintah telah membuka empat gelombang di mana lebih dari 1,8 juta orang telah terdaftar secara resmi. Program ini didukung oleh tujuh platform digital dan lima platform pembayaran serta 165 lembaga pelatihan.
"Program ini mengakselerasi inklusi keuangan sebanyak 25% penerima, belum pernah punya rekening atau juga belum punya e-wallet dan ini tentu program pembelajaran yang dibutuhkan di era digital yaitu secara daring dan mandiri," jelas Airlangga.
Sumber : cbnbcindonesia.com
Komentar