Kabupaten Polewali Mandar Moto: Sipamandaq Sejarah Sebelum dinamai Polewali Mandar, daerah ini bernama Kabupaten Polewali Mamasa disingkat Polmas yang secara administratif berada dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah daerah ini dimekarkan dengan berdirinya Kabupaten Mamasa sebagai kabupaten tersendiri, maka nama Polewali Mamasa pun diganti menjadi Polewali Mandar. Nama Kabupaten ini resmi digunakan dalam proses administrasi pemerintahan sejak tanggal 1 Januari 2006 setelah ditetapkan dalam bentuk PP No. 74 Tahun 2005, tanggal 27 Desember 2005 tentang perubahan nama Kabupaten Polewali Mamasa menjadi Kabupaten Polewali Mandar. Sementara Kesatuan Hukum Adat Pitu Ulunna Salu (Tujuh Kerajaan di Hulu Sungai) yang terletak di wilayah pegunungan berada di Onder Afdeling Mamasa yang meliputi: Tabulahan (Petoe Sakku); Aralle (Indo Kada Nene’); Mambi (Tomakaka); Bambang (Subuan Adat); Rantebulahan (Tometaken); Matangnga (Benteng); Tabang (Bumbunan Ada). Pemekaran
Dimasa pemerintahan Bupati H.A. HASAN MANGGABARANI telah berdiri masjid di kompleks pekkabata bernama Masjid AL ABRAR yang terletak di kompleks pekkabata. Tetapi dalam pengembangan Masjid itu oleh bupati H. ABDULLAH MAJID pada tahun 1975 telah membebaskan sebidang tanah untuk membangun mesjid raya di Polewali waktu itu.. Disitulah sebagai cikal bakal berdirinya masjid syuhada namun tidak sempat selesai karena terkendala sesuatu hal.. Dan nanti pada masa pemerintahan bupati LETKOL. S.MENGGA pada tahun 1982 barulah tanah tersebut di bangun MASJID RAYA SYUHADA yang di resmikan pada tahun 1985, kemudian di masa pemerintahan Bupati H. ANDI ALI BAAL MASDAR melihat kondisi masjin yang sudah mulai retak {rusak} maka pada 27 Juni 2007 dilakukanlah rehab total dan akhirnya berdirilah MASJID AGUNG SYUHADA yang di resmikan tanggal 29 Desember 2013 oleh Bupati H. ANDI ALI BAAL MASDAR. Mesjid agung syuhada Polewali mandar merupakan mesjid kebanggaan masyarakat Polewali mandar yang melambangkan
A. SUKU MANDAR Suku Mandar adalah suku bangsa yang menempati wilayah Sulawesi Barat, serta sebagian Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah Populasi Suku Mandar dengan jumlah Signifikan juga dapat ditemui di luar Sulawesi seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Malaysia. Pada sensus penduduk tahun 1980 didapati bahwa terdapat 300.000 orang Mandar di Sulawesi Selatan, tetapi ini lebih menunjukkan jumlah penutur bahasa Mandar pada tahun itu kabupaten Majene, Mamasa, dan Mamuju penutur bahasa Mandar juga banyak, maka angkanya akan lebih dari 300.000 jiwa di tiga kabupaten, Majene, Mamasa dan Mamuju pada waktu itu, karena sensus tahun 1980 menunjukkan jumlah penduduk Majene 120.830, Mamasa 360.384, Mamuju 99.796 sedangkan Makassar 709.000. Mandar ialah suatu kesatuan etnis yang berada di Sulawesi Barat. Dulunya, sebelum terjadi pemekaran wilayah, Mandar bersama dengan etnis Bugis, Makassar, dan Toraja mewarnai keberagaman di Sulawesi Selatan.
Komentar